FOKUSETAM.COM, JAKARTA – Timnas akan merasakan kemenangan Walk Over (WO) apabila Bahrain benar-benar menolak main di Indonesia pada Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Artinya Timnas akan mendapatkan poin tiga angka dari kondisi tersebut.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Bahrain baru-baru ini mengirimkan surat resmi kepada FIFA dan AFC. Mereka menyatakan penolakan untuk bermain di Indonesia pada Leg 2 yang dijadwalkan pada Maret tahun depan. Penolakan ini karena kekhawatiran Bahrain akan keselamatan mereka, terutama setelah adanya serangan masif dari suporter Indonesia pada media sosial mereka.
Lebih jauh, pihak Bahrain mengungkapkan bahwa para pemain mereka menerima teror dan ancaman yang dapat membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, mereka merasa tidak aman untuk melanjutkan pertandingan.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal PSSI Arya Sinulingga segera mengeluarkan surat balasan kepada FIFA dan AFC. Dalam surat tersebut, Arya menegaskan dengan tegas bahwa pertandingan akan tetap terlaksana dalam Indonesia. Artinya, tidak akan memindahkan ke negara lain, sesuai dengan keinginan Bahrain.
Tak hanya itu, Arya juga memberikan jaminan akan keamanan tim Bahrain hingga mereka kembali ke negara asal. Ia menjelaskan bahwa reaksi suporter Indonesia usai pertandingan melawan Bahrain minggu lalu, merupakan akibat dugaan wasit Ahmed Al Kafdari melakukan kecurangan.
Arya menyebutkan bahwa tindakan suporter tersebut hanyalah luapan emosi dan mengekspresikannya pada media sosial.
INDIA PERNAH KALAH WO
Selanjutnya, jika FIFA tidak menyetujui permintaan Bahrain untuk memindahkan lokasi, maka pertandingan tetap akan terlaksana dalam Gelora Bung Karno (GBK). Jika Bahrain tetap bersikeras untuk tidak bertanding, mereka akan terjerat sanksi WO.
Sanksi WO merujuk pada aturan dalam setiap pertandingan, termasuk sepak bola, yang berarti kalah sebelum memulai pertandingan. Apabila Bahrain tidak hadir ke Indonesia dan menolak dengan sadar, pertandingan akan tetap berlangsung, dengan Indonesia sebagai pemenang.
Kejadian serupa juga pernah terjadi oleh tim asal India, yang menolak bertanding melawan Iran pada 2 Oktober 2024. India menolak untuk hadir karena situasi politik yang memanas, imbas Iran meluncurkan rudal ke Israel sehari sebelum pertandingan.
Dengan demikian, jika Bahrain menolak untuk bertanding dalam Indonesia, mereka kemungkinan akan menghadapi konsekuensi serupa seperti India.