Tekan Stunting Lewat PSR dan Skrining Anak
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 10 Agu 2025

IDAI Kaltim gelar PSR dengan penyuluhan, bakti sosial, dan skrining tumbuh kembang anak di 10 kabupaten/kota untuk tekan angka stunting. (Istimewa)
FOKUSETAM.COM, SAMARINDA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan Timur (Kaltim) menggerakkan program Pediatric Social Responsibility (PSR) untuk menekan angka stunting.
IDAI melakukan bakti sosial dan skrining tumbuh kembang anak, Puskesmas Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Sabtu (9/8/2025).
Ketua IDAI Kaltim, D. Meytha Supit, menjelaskan peran vital kader posyandu dalam deteksi awal gangguan tumbuh kembang.
“Kader adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan orang tua balita. Mereka harus paham cara membaca buku KIA, menimbang, dan mengukur tinggi badan dengan benar agar data akurat,” tegasnya.
Ia menegaskan kesalahan pengukuran dapat berakibat fatal, seperti anak sehat tercatat stunting atau sebaliknya.
“Data akurat sangat penting untuk penanganan tepat. Jika terdeteksi pada posyandu, anak bisa cepat mendapat rujukan ke puskesmas,” tambahnya.
IDAI Kaltim menggelar skrining serentak pada 10 kabupaten/kota se-Kaltim. Mereka memilih Puskesmas Lok Bahu sebagai pusat kegiatan karena jumlah balita stunting cukup tinggi.
“Ada sekitar 100 anak yang kami skrining ulang,” ungkapnya.
IDAI juga mengirimkan tenaga melalui program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) ke daerah pelosok seperti Mahakam Ulu yang minim tenaga spesialis.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Samarinda, Rudy Agus Riyanto, menilai kolaborasi lintas profesi sangat krusial.
“Angka stunting Samarinda 20,2 persen. Target kami pada 2029 adalah 18,3 persen, bawah target nasional 19 persen. Kalau programnya konsisten, saya juga optimistis penurunannya bisa lebih cepat,” ujarnya.
Selain itu, Rudy menekankan pentingnya dukungan media untuk edukasi publik. “Kami tidak bisa bekerja sendiri,” tegasnya.
- Penulis: Redaksi