BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Bontang mengalokasikan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk penanganan dan pengendalian banjir.
Alokasi dana ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengatasi masalah banjir dan memastikan infrastruktur kota tetap terjaga dengan baik.
Analis Perencana Bagian Administrasi Pembangunan (Adbang) Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Bontang, Suharto, mengungkapkan hal ini dalam Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Bankeu Triwulan II/2024 yang dilaksanakan di Balikpapan pada Kamis (29/8). Dalam kesempatan tersebut, Suharto menekankan pentingnya dana bankeu dalam mendukung berbagai inisiatif penting di kota Bontang.
“Bankeu sangat dirasakan betul oleh masyarakat Bontang, terutama dalam hal penanganan banjir. Penanganan banjir ini masih membutuhkan banyak anggaran, dan kami berharap pada tahun 2025, alokasi bankeu untuk Kota Bontang dapat meningkat lagi,” ungkap Suharto.
Untuk tahun anggaran 2024, Kota Bontang menerima alokasi Bankeu dari Pemprov Kaltim sebesar Rp 132,9 miliar. Dari jumlah tersebut, capaian realisasi fisik tercatat sebesar 39,77 persen, sementara realisasi keuangan mencapai 28,38 persen.
Angka-angka ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pelaksanaan proyek-proyek yang didanai oleh bankeu, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal pencapaian anggaran.
JUGA UNTUK KEBUTUHAN VITAL
Jumlah bankeu yang telah ditransfer oleh Pemprov Kaltim mencapai Rp 35,7 miliar, terdiri dari transfer bankeu non spesifik tahap I sebesar 25 persen dan transfer spesifik yang telah terealisasi sepenuhnya, yaitu 100 persen. Dana ini direncanakan untuk mendukung berbagai proyek yang sangat penting bagi pengembangan dan perbaikan infrastruktur kota.
Selain penanganan banjir, dana Bankeu Pemprov Kaltim di Kota Bontang juga dialokasikan untuk sejumlah kebutuhan vital lainnya. Ini mencakup rekonstruksi jalan yang bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur transportasi, bantuan penyuluh pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian lokal, pengawasan oleh inspektorat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan, pelatihan Tenaga Terampil Konstruksi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta penanganan stunting yang merupakan isu kesehatan penting di kalangan anak-anak.
Dengan alokasi yang cukup besar dan beragam ini, pemerintah kota berharap dapat menangani berbagai tantangan yang dihadapi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bontang secara keseluruhan. Namun, kebutuhan akan dana tambahan di masa depan tetap menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa semua aspek pembangunan dan perbaikan kota dapat terlaksana dengan optimal. (*/fet)