FOKUSETAM.COM, SAMARINDA – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 di Provinsi Kalimantan Timur akan segera dimulai.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengajak seluruh elemen masyarakat dari berbagai lapisan untuk turut memeriahkan festival keagamaan yang diselenggarakan setiap dua tahun ini.
Sri Wahyuni menyatakan bahwa penunjukan Kaltim sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2024 merupakan sebuah kehormatan besar, terlebih karena perhelatan ini bertepatan dengan 48 tahun sejak MTQ terakhir kali diadakan di Kaltim pada tahun 1976.
“Ini tentu menjadi sebuah berkah. Kita menyambutnya dengan senang dan juga bangga dengan ditetapkannya Kaltim menjadi tuan rumah MTQ ke-30 Tahun 2024,” ujar Sri Wahyuni baru-baru ini.
Baca juga: Kaltim Siapkan 1.566 Kamar untuk Akomodasi MTQ Nasional
Ia juga menekankan bahwa acara MTQ Nasional ke-30 tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam, tetapi terbuka untuk semua lapisan masyarakat.
“MTQ ini bukan hanya untuk kalangan Muslim saja,” ucapnya.
Pembukaan MTQ nantinya akan menghadirkan berbagai kegiatan seperti orkestra, paduan suara, dan tarian massal. Di sinilah kolaborasi moderasi beragama sangat hadir.
“Artinya, semua agama apapun bisa menikmati event ini,” tambahnya.
TANPA DIPUNGUT BIAYA
Sri Wahyuni juga menyampaikan bahwa pihaknya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh umat beragama untuk ikut serta dalam menyukseskan MTQ Nasional ke-30, baik pada saat pembukaan maupun penutupan.
“Kami mengundang tokoh-tokoh agama dari semua agama untuk hadir sebagai tamu dalam acara pembukaan dan penutupan,” ujarnya.
Dengan tema “Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Qur’an untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara,” Sri Wahyuni mengimbau seluruh masyarakat Kaltim untuk mendukung dan berpartisipasi.
Baca juga: Kaltim Siapkan MTQ Ke-30 Nasional dengan Inovasi Digital
MTQ Nasional ke-30 terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya, dan masyarakat diharapkan hadir pada pembukaan, pameran, serta acara penutupan.
Menurutnya, MTQ merupakan momen yang baik untuk menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur’an, serta memperkenalkan kekhasan budaya Kaltim sebagai tuan rumah kepada dunia.
“Serta memberikan edukasi yang baik. Kita ingin menciptakan kesan yang mendalam bagi para peserta dan juga masyarakat,” pungkasnya. (*/fet)