Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Paser » Pemkab Paser Berikan Insentif Tahunan untuk Kader Posyandu

Pemkab Paser Berikan Insentif Tahunan untuk Kader Posyandu

  • account_circle Medina Himada
  • calendar_month 20 jam yang lalu

FOKUSETAM.COM, TANA PASER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser memberikan insentif kepada kader posyandu setiap tahunnya. Insentif tersebut guna meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.

Pada tahun sebelumnya, insentif bagi kader posyandu berjumlah Rp500 ribu per bulan selama delapan bulan. Namun, pemberian insentif pada kali ini selama satu tahun penuh.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser, Amri Yulihardi, menyampaikan bahwa pemberian insentif merupakan bagian dari upaya mewujudkan program Paser Tuntas. Terutama fokus pada ‘Nanti Anak Desa Harus Sehat dan Cerdas’.

“Kami memulainya melalui peningkatan kesejahteraan Kader Posyandu setiap desa,” kata Amri Yulihardi, Jumat (11/7/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa keberadaan kader posyandu sangat vital dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Mengingat mereka langsung bersentuhan dan berkomunikasi dengan warga.

“Saat ini terdapat 2.071 kader posyandu se-Kabupaten Paser, sebelumnya berjumlah 1.995 kader,” ungkapnya.

Untuk mendukung program ini, Pemkab Paser telah menyiapkan anggaran sebesar Rp12,4 miliar.

“Jumlah kader posyandu yang meningkat, maka tahun 2025 ini sudah kami siapkan anggaran Rp12,4 miliar,” jelasnya.

Dengan adanya peningkatan insentif ini, Amri berharap kader posyandu dapat lebih giat dalam melaksanakan program penurunan stunting. Pasalnya, melalui kader posyandu, Pemkab Paser bisa mendapatkan data akurat terkait jumlah ibu hamil dan balita.

“Pemkab tentu sangat membutuhkan data yang akurat terkait dengan jumlah ibu hamil dan balita. Dengan data yang akurat, tentu akan membantu kami dalam penanganan dan strategi pencegahan stunting,” terangnya.

KEMBANGKAN PUSKESMAS PEMBANTU

Amri juga menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengembangan pada Puskesmas Pembantu (Pusban) setiap desa, dengan perbaikan gedung dan pemenuhan kelengkapan fasilitas Pusban.

“Dalam hal penanganan pelayanan kesehatan, kami juga berupaya melakukan perbaikan lingkungan Pusban, tidak hanya pada gedung fisik saja, tapi juga pada fasilitasnya,” ungkap Amri.

Pada tahap awal, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap sejumlah gedung Pusban yang mengalami kerusakan. Dari itu, pihaknya telah mengusulkan perbaikan gedung tersebut.

“Sudah ada beberapa data gedung Pusban yang mengalami kerusakan. Ini juga sudah kami usulkan agar bisa segera ada pembenahan,” ujarnya.

Pihaknya juga merencanakan pemberian biaya operasional untuk 159 Pusban untuk menunjang pelayanan terhadap masyarakat. Penerapan program tersebut akan berlaku pada 2026 mendatang.

“Pemberian biaya operasional Pusban sebesar Rp25 juta untuk satu Pusban,” ungkapnya.

Pemberian biaya operasional tersebut untuk mendukung Pusban dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung program Paser Tuntas terkait dengan anak sehat dan cerdas.

“Kami berharap dengan adanya biaya operasional ini bisa memberikan motivasi bagi Pusban agar bisa meningkatkan pelaksanaan program Paser Tuntas,” harapnya.

  • Penulis: Medina Himada
  • Editor: Astvat Ereta

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less