Harga Emas Antam Naik, Gegara Trump Effect-The Feed?
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 20 Jul 2025

Harga emas Antam naik Rp10.000 menjadi Rp1.927.000 per gram pada Sabtu (19/7). Kenaikan terjadi seiring menguatnya harga emas global dan pelemahan dolar AS. (Istimewa)
FOKUSETAM.COM, JAKARTA – Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau emas Antam kembali menguat pada perdagangan Sabtu (19/7/2024) kemarin.
Mengacu CNBC yang melansir situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas satuan 1 gram pada butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, Jakarta, seharga Rp1.927.000 per batang. Harga ini naik Rp10.000 dari posisi kemarin yang tercatat Rp1.917.000 per batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp10.000 menjadi Rp1.773.000 per gram pada pagi ini.
Kenaikan harga emas Antam terjadi seiring menguatnya harga emas global dalam perdagangan Jumat (18/7/2025). Berdasarkan data Refinitiv, penutupan harga emas global pada posisi US$3.349,26 per troy ons, menguat 0,32 persen dalam sehari. Namun, sepanjang sepekan terakhir, harga emas global justru melandai 0,19 persen secara point-to-point.
“Untuk sektor logam mulia, ada keuntungan menyeluruh berkat melemahnya dolar,” ujar analis Marex, Edward Meir, mengutip dari Reuters.
Dari sisi domestik, Indonesia masih menyusun rincian perjanjian dagang baru dengan Amerika Serikat. Pada sisi lain, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyampaikan kepada Perdana Menteri Jepang bahwa “kesepakatan yang baik” bisa saja tercapai.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump awal pekan ini menyatakan tidak berniat memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Namun Trum tetap membuka kemungkinan tersebut sembari mengkritik kebijakan suku bunga yang ia anggap tidak sesuai.
Menanggapi situasi tersebut, Gubernur The Fed, Adriana Kugler, menyatakan bahwa bank sentral tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat karena dampak tarif mulai terlihat pada harga.
Pasar kini mengantisipasi dua kali pemotongan suku bunga AS pada akhir tahun ini, dengan total sebesar 50 basis poin (bps).
Dalam ketidakpastian ekonomi global, harga emas cenderung tumbuh pesat karena suku bunga yang lebih rendah meningkatkan permintaan investor. Emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan krisis, meski daya tariknya cenderung menurun ketika suku bunga tinggi karena tidak memberikan imbal hasil berupa bunga.
- Penulis: Redaksi