FOKUSETAM.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi terjadinya deflasi di Tanah Air. Kepala Negara menekankan bahwa memahami penyebab deflasi sangat penting.
Pasalnya, untuk memastikan kondisi perekonomian tetap terkendali dan stabil.
“Yang pertama, coba cek betul deflasi itu. Apakah karena harga-harga barang menurun? Apa karena pasokannya baik? Apa karena distribusinya baik? Karena transportasi nggak ada hambatan atau karena memang ada daya beli yang berkurang?” ujar Jokowi, Minggu (7/10/2024).
Jokowi menegaskan bahwa harus mengendalikan deflasi maupun inflasi dengan baik. Upaya tersebut untuk menjaga stabilitas harga yang tidak merugikan berbagai pihak, mulai dari produsen hingga konsumen.
Menurutnya, keseimbangan antara harga yang stabil dan kemampuan produsen untuk terus berproduksi sangat penting.
“Apapun yang namanya deflasi maupun inflasi, memang harus mengendalikan keduanya. Sehingga harga stabil, tidak merugikan produsen, bisa petani, bisa nelayan, bisa UMKM, bisa pabrikan. Tapi juga dari sisi konsumen supaya harga juga tidak naik,” ungkap Presiden.
INFLASI TIDAK BOLEH TERLALU RENDAH
Dalam situasi saat ini, Jokowi mengungkapkan bahwa inflasi tahunan (year on year) masih berada pada tingkat yang cukup baik, sekitar 1,8 persen. Namun, ia memperingatkan agar angka tersebut tidak terlalu rendah sehingga tidak merugikan produsen, khususnya petani dan sektor-sektor lain yang berkaitan dengan produksi.
“Memerlukan pengendalian dan keseimbangan. Kita saat ini kalau terakhir inflasi year on year itu kira-kira 1,8 persen, baik. Tapi jangan sampai itu terlalu rendah juga, supaya produsen tidak merasa rugi. Supaya petani yang berproduksi tidak merugi,” ucap Presiden.
Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa menjaga keseimbangan ini tidaklah mudah. Meski demikian, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan stabilitas harga yang berkelanjutan guna melindungi seluruh sektor perekonomian.
“Menjaga keseimbangan itu yang tidak mudah dan kita akan berusaha terus,” tutur Jokowi. (*/fet)
