FOKUSETAM.COM, MEDAN – Medali emas pada nomor loncat indah papan 1 meter memang menjadi milik Tri Anggoro Priambodo. Namun, sorotan utama dalam pertandingan tersebut tidak hanya tertuju pada Tri Anggoro.
Tepuk tangan paling meriah dari penonton di Kolam Renang Selayang, Medan, justru diberikan kepada Nizam Ahmad.
Setiap kali Nizam selesai melakukan loncatan, seluruh penonton memberikan apresiasi dengan tepuk tangan yang meriah. Meskipun Tri Anggoro juga mendapat tepuk tangan, sorakan penonton selalu lebih riuh saat Nizam Ahmad tampil.
Ketenaran Nizam bukan tanpa alasan. Peloncat indah dari Kalimantan Selatan ini memang terlihat paling menonjol di antara peserta lainnya.
Di antara delapan peserta loncat indah papan 1 meter pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara, Nizam memiliki postur paling kecil dan usianya yang masih sangat muda.
Nizam yang baru berusia 13 tahun merupakan peloncat indah termuda di PON XXI.
“Senang dan bangga rasanya bisa bermain di PON,” ujar siswa SMPN 2 Banjarmasin ini.
Nizam juga merasa terhormat bisa bertanding melawan peloncat indah idolanya, Ridho Akbar.
“Tidak terbayangkan sebelumnya kalau saya bisa main lawan Kak Ridho. Senang sekali saya bisa melihat langsung Kak Ridho dan loncatan-loncatan keren Kak Ridho,” ungkapnya.
Nizam bercita-cita untuk bisa melakukan loncatan seperti Ridho Akbar dan berharap bisa meraih medali di kejuaraan nasional serta PON mendatang.
“Mimpi saya setelah ini adalah bisa meraih medali di kejuaraan nasional dan PON mendatang. Saya juga ingin masuk tim nasional,” ucapnya.
TERBIASA SALTO DI SUNGAI
Kecintaan Nizam terhadap loncat indah dimulai saat usianya 9 tahun, ketika dia duduk di bangku kelas 3 SD.
Ketika itu, Nizam datang ke kolam renang di Banjarmasin dan langsung jatuh hati dengan papan loncat indah. Ia segera bergabung dalam pelatihan loncat indah dan mulai rutin berlatih.
Sebelum berlatih loncat indah, Nizam sudah terbiasa melakukan salto saat bermain di sungai. Setiap kali bermain di Sungai Kelayan bersama teman-teman, Nizam selalu menjadi yang terdepan untuk atraksi itu.
Kegemarannya ini dimulai sejak kelas 1 SD, dan ketika melihat loncat indah, ia langsung merasa tertarik.
Keberhasilan Nizam yang berusia 13 tahun tampil di PON XXI merupakan pencapaian luar biasa. Meski harus bersaing dengan atlet senior, Nizam berhasil menduduki peringkat 7 dari 8 peserta.
“Sebenarnya saya grogi setiap menginjak papan karena lawan-lawan saya memiliki loncatan yang keren. Tapi, saya juga bangga bisa berada di sini,” akunya. (*/fet)