Proyek RDMP Capai 96 Persen, Dewan Komisaris Tinjau Progres
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 27 Jul 2025

Dewan Komisaris Pertamina meninjau progres RDMP Balikpapan yang sudah 96%. Proyek ini perkuat pasokan energi nasional dan libatkan ratusan engineer lokal. (Istimewa)
FOKUSETAM.COM, BALIKPAPAN – Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) meninjau perkembangan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Jumat (25/7/2025) lalu. Jajaran Direksi PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Kilang Pertamina Balikpapan ikut mendampingi.
Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Todotua Pasaribu optimistis terhadap capaian proyek. Terutama unit RFCC yang menunjukkan perkembangan positif.
“Kami senang karena secara keseluruhan progres dari proyek ini sudah mencapai sekitar 96 persen. Bahkan RFCC progresnya sudah menuju 98 persen,” ujarnya.
Todotua menambahkan bahwa target operasi unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) akan dimulai pada Oktober tahun ini secara bertahap bersama unit-unit lainnya sebelum beroperasi penuh. “Kita akan terus monitor mulai dari start awal di bulan Oktober tahun ini,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan mencerminkan kemajuan teknologi kilang serta komitmen terhadap kemandirian energi nasional. Dewan Komisaris terus memantau dan memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai jadwal.
“Kami dari jajaran Dewan Komisaris Pertamina akan terus mengawal pelaksanaan proyek ini. Kami memiliki komitmen untuk mendukung Direksi Pertamina maupun Direksi dari Sub Holding Kilang Pertamina untuk segera menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan ini,” tuturnya.
RDMP TINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI
Dewan Komisaris juga mengunjungi fasilitas yang telah beroperasi, seperti area Boiler, Gas Turbine Generator (GTG), dan Main Control Room (MCR). PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) mengelola proyek ini dan mendorong transformasi signifikan pada performa kilang, mulai dari peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260 ribu barel per hari (KBPD) menjadi 360 ribu KBPD, menghasilkan produk berkualitas EURO V yang ramah lingkungan, hingga peningkatan kompleksitas kilang dari 3,7 menjadi 8,0 dalam skala Nelson Complexity Index (NCI).
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT Pertamina (Persero), Nanik S. Deyang, mengungkapkan kekagumannya terhadap kontribusi para Perwira Pertamina sebagai engineer Indonesia.
“Saya bangga terhadap proyek RDMP. Sesuai diskusi dengan Direktur Pengembangan KPB, proyek strategis ini melibatkan 400 engineer kita, ini luar biasa,” tuturnya.
Nanik juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kemampuan membangun proyek-proyek skala besar dan membuktikan kualitas SDM lokal dalam mengembangkan infrastruktur energi berteknologi tinggi.
“Kami mengapresiasi kinerja seluruh engineer dan pekerja. Mudah-mudahan ini bisa menjadi semangat dan kebangkitan baru Pertamina,” tuturnya.
FASILITAS UTAMA RDMP BEROPERASI
Sejauh ini, sejumlah fasilitas utama Proyek RDMP Balikpapan telah beroperasi, termasuk unit revamping pengolahan crude, fasilitas gas Senipah, fasilitas tangki penyimpanan crude, Single Point Mooring (SPM) dan pipa Lawe-Lawe, serta berbagai utilitas utama seperti Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), cooling tower, Gas Turbine Generator (GTG), dan tangki penyimpanan feed RFCC. Kehadiran fasilitas-fasilitas ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional kilang, mengurangi konsumsi LPG untuk pembakaran, serta memperkuat infrastruktur energi nasional.
VP Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyampaikan bahwa kehadiran Dewan Komisaris mencerminkan dukungan penuh kepada tim.
“Dengan kerja sama dan sinergi seluruh pihak, RDMP Balikpapan akan menjadi fondasi kuat bagi pasokan energi nasional yang berkelanjutan, sekaligus menegaskan peran Pertamina sebagai motor kemandirian energi,” tutupnya.
- Penulis: Redaksi