TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau menggelar Lomba Puncak Rasul dan Ancur Paddas untuk memperingati HUT ke-71 Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb yang ke-214 tahun. Lomba ini berlangsung di Lapangan GOR Pemuda pada Selasa (17/9/2024) dan diikuti berbagai organisasi wanita.
Lomba ini menampilkan kuliner legendaris khas Berau yang telah ada sejak zaman dua Kerajaan Berau, yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung. Ancur paddas, yang berasal dari bahasa Banua dan berarti bubur, merupakan salah satu varian makanan bubur. Bubur khas Berau ini menggunakan 41 jenis rempah-rempah alami yang menghasilkan cita rasa khas dan dipercaya memiliki khasiat baik untuk kesehatan.
Sementara itu, puncak rasul terbuat dari nasi ketan yang dibentuk kerucut menjulang ke atas dengan warna merah, kuning, dan putih, masing-masing memiliki filosofi tersendiri. Puncak rasul adalah kuliner khas yang disajikan pada setiap acara adat, seperti syukuran.
Dalam perlombaan bubur ancur paddas, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Berau meraih juara pertama dengan nilai 423, diikuti oleh Kecamatan Kelay dan Dinas Pendidikan. Sementara TP PKK Berau menjadi yang terbaik dalam lomba puncak rasul, diikuti Kecamatan Maratua dan IAD.
Bupati Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis hadir langsung untuk menyaksikan perlombaan tersebut.
Sri Juniarsih menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan kuliner khas Berau kepada masyarakat, pendatang, dan wisatawan, menegaskan bahwa Berau memiliki ragam kuliner.
“Tadi saya lihat juga yang jajanan tradisional. Tidak sampai semenit langsung ludes,” ujarnya.
GO INTERNATIONAL
Ia menegaskan agar ajang ini dijadikan event tahunan dengan pengemasan yang lebih meriah, sehingga kuliner tradisional ini bisa dinikmati lebih banyak wisatawan.
“Saya ingin kegiatan ini bisa go internasional di tahun depan,” tegasnya.
Dalam mendukung peningkatan kunjungan wisatawan, terutama pada hari jadi daerah, ia meminta instansi terkait untuk melakukan promosi masif sebelum pelaksanaannya.
“Kegiatan ini sudah terjadwal, bahwa September merupakan rangkaian hari jadi, sehingga promosi harus dilakukan beberapa bulan sebelumnya,” pungkasnya.
Dalam acara ini, ada satu tradisi yang paling dinantikan warga dan penonton lomba, yaitu berebut jajanan tradisional yang telah disediakan panitia. Banyak masyarakat hadir di lokasi untuk mendapatkan jajanan tersebut, dan terlihat juga beberapa wisatawan asing dalam kerumunan masyarakat, menikmati jajanan khas Berau. (*/fet)