FOKUSETAM.COM, TANA PASER – PLN UIP KLT meluncurkan program untuk memudahkan akses air bersih bagi 112 Rumah di Desa Saing Prupuk, Paser. Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial di area ring 1 proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Grogot – Sei Durian. Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 1 (UPP KLT 1) sebagai direksi pekerjaan mengelola proyek tersebut.
Manager PLN UPP KLT 1 Eko Janu Irianto menyampaikan bahwa program ini menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
“PLN turut berperan dalam mengurangi kesenjangan akses terhadap sumber daya air yang aman dan layak,” kata Eko dalam rilis tertulisnya, Minggu (29/9/2024).
Pihaknya masih menghadapi tantangan penyediaan air bersih pada banyak daerah di Indonesia.
“Terutama di wilayah pedesaan, khususnya yang ada di daerah ring 1 proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang tengah kami lakukan,” ungkap Eko.
Selama ini beberapa rumah di Desa Saing Prupuk mengalami kendala dalam mendapatkan air bersih. Sumbernya ada dan berlimpah, tetapi belum bisa terdistribusi. Sehingga melalui program TJSL ini PLN memfokuskan untuk membangun dan menyediakan infrastruktur berupa sarana distribusi.
“Sehingga memungkinkan masyarakat desa mendapatkan air bersih secara mudah dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala Desa Saing Prupuk, Jamadi, menyampaikan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan sumber air tersebut.
“Kami sangat bersyukur dengan bantuan ini. Air bersih adalah kebutuhan pokok, dan dengan adanya fasilitas ini, masyarakat tidak perlu lagi khawatir dengan kesulitan air di musim kemarau,” kata Jamadi.
Bahkan tidak hanya rumah warga yang mengalir air bersih. Fasilitas publik lainnya pun merasakan manfaat yang serupa.
“Alhamdulillah, ada sekolah dan musala yang juga mendapatkan air bersih,” ungkap dia.
SAING PRUPUK DESA BERDAYA
General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar menyampaikan bahwa program di Desa Saing Prupuk mendukung program Desa Berdaya.
“Tentunya akan mengintegrasikan tiga pilar yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi,” sebut Raja.
Raja menambahkan bahwa selama ini sebanyak 112 Kepala Keluarga biasanya membeli dari masyarakat sekitar. Bahkan hingga daerah lain di kawasan Tanah Grogot. Mereka mengeluarkan biaya yang cukup fantastis untuk membeli air bersih.
”Menurut infomasi bisa mencapai 1,2 juta rupiah. Itu bisa terjadi ketika musim kemarau. Karena warga membutuhkan debit air cukup banyak untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci, kakus,” bebernya.
Melalui program ini, lanjut Raja, PLN mendukung upaya global di Desa Saing Prupuk dan menekan biaya operasional rumah tangga untuk pembelian air bersih.
“Sehingga biaya tersebut mengalihkan keperluan lainnya,” jelasnya.
Meningkatnya akses air bersih tak sekadar memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Sehingga masyarakat bisa lebih produktif.
“Peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi inti dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas Raja. (*/fet)