Beseprah Erau 2024 Sarat Makna Sosial, Ini Penjelasannya
Warga mengikuti tradisi Beseprah dalam ritau Erau. (Foto: Diskominfo)

Beseprah Erau 2024 Sarat Makna Sosial, Ini Penjelasannya

FOKUSETAM.COM, TENGGARONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Beseprah. Merupakan bagian dari ritual Erau Adat Pelas Benua tahun 2024. Besepreah adalah makan bersama dengan duduk berhadap-hadapan.

Acara ini dihadiri oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin, Forkopimda Kukar, dan para pejabat serta unsur terkait lainnya.

Behidang beseprah dimulai pukul 08.00 WITA, Kamis (26/9/2024), ditandai dengan pemukulan kentongan/telotok oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin.

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin menyampaikan titah bahwa tradisi ini sudah ada sejak lama, menghubungkan rakyat dengan Raja.

“Masyarakat sangat antusias, kami menerima warga dari mana pun, apalagi dengan adanya IKN yang berbudaya,” katanya.

SEJAK ABAD KE-13

Tradisi beseprah telah dilaksanakan sejak abad ke-13 di era Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti, dan merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Kutai. Lebih dari sekadar jamuan, beseprah melambangkan harapan dan doa dari Sultan agar dapat menjadi pemimpin yang mengayomi.

Tradisi ini juga mencerminkan keinginan Sultan untuk membaur dengan rakyatnya, merasakan kebahagiaan dan tantangan yang mereka hadapi, serta menghilangkan jarak sosial.

Pjs. Bupati Kutai Kartanegara Bambang Arwanto dalam sambutannya menyampaikan penghargaan tinggi kepada Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Pemerintah, swasta, dan masyarakat yang telah berupaya menjaga tradisi, budaya, serta adat istiadat Kerajaan Kukar.

“Beseprah, tradisi makan bersama dengan cara duduk bersila di atas tikar untuk menyantap makanan secara gratis, memiliki nilai-nilai kebersamaan dan ketulusan hati Sang Raja dan Pemimpin Daerah. Hal itu merupakan wujud kecintaan dan kasih sayang Sang Raja kepada rakyatnya,” jelasnya.

LESTARIKAN BUDAYA

Tradisi yang dipelopori oleh para Raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura mampu melibatkan semua pihak. Diharapkan dapat terus dipelihara dan dilestarikan untuk saat ini dan masa mendatang.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan keakraban dan kebersamaan serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kutai Kartanegara,” harapnya.

Perayaan Erau tahun 2024 bertema “Memajukan Kebudayaan Mengagungkan Peradaban Nusantara” berlangsung di sepanjang Jalan Dipenogoro Kelurahan Panji Tenggarong (depan Museum Mulawarman). Para peserta mengenakan pakaian miskat adat Kutai dalam perayaan tersebut. (*/fet)

Tinggalkan Balasan

Copyright © 2025 Fokus Etam

REDAKSI

CUSTOMER SERVICE

  • Search
  • Terms
  • Advanced
  • Contact Us
  • RSS
  • Help & FAQs

FOLLOW KAMI

ABOUT

Fokus Etam menyajikan beragam informasi yang faktual dan terpercaya.

Copyright fokusetam.com© All rights reserved |

Theme by Fokus Etam 2024