FOKUSETAM.COM, TANA PASER – Agrowisata Jamkis Land Garden di Desa Kerang, binaan UPTD Balai Penyuluhan Pertanian Batu Engau, dikembangkan untuk mendukung program Paser Berbuah.
Melansir laman Media Center Pemkab Paser, Senin (2/9/2024), Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Paser, Erwan Wahyudi mendorong obyek-obyek wisata untuk dikelola.
“Seperti perkebunan, kehutanan, dan sub sektor hortikultura dengan menanam sayuran dan buah-buahan,” kata Erwan Wahyudi.
Pemkab Paser, menurut Erwan, mendorong sinergi antara obyek wisata di wilayah setempat dengan obyek lainnya, seperti agrowisata. Terintegrasinya obyek wisata dengan sektor lain, katanya, akan membuatnya lebih menarik dan memiliki nilai ekonomis baik bagi pengunjung maupun petani.
Jamkis Land Garden merupakan salah satu binaan dari Balai Penyuluh Pertanian Batu Engau. Erwan menambahkan bahwa agrowisata ini sejalan dengan program pemerintah, yakni Paser Berbuah.
“Nanti kita harapkan para penyuluh terus turun ke lapangan dan melakukan pembinaan sehingga program Paser Berbuah ini tercapai, sesuai kebijakan Bupati Paser,” ucap Erwan.
WISATA EDUKASI PERTANIAN
Agrowisata Jamkis Land Garden terletak sekitar 55 kilometer dari kota Tana Paser. Tempat ini tidak hanya menjadi obyek wisata, tetapi juga berfungsi sebagai edukasi pertanian bagi pengunjung untuk melihat berbagai macam buah-buahan.
Pemilik Jamkis Land, Muhamad Iswan, menyebutkan bahwa usahanya berdiri di lahan seluas 3 hektare.
“Banyak jenis tanaman tersedia di sini seperti jambu kristal, belimbing, jeruk, kelengkeng, durian, sawo, jambu citra, dan lain-lain,” kata Iswan.
Agrowisata ini beroperasi pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, serta hari libur nasional. Pada Senin hingga Jumat, tempat ini dilakukan perawatan guna menjaga produktivitas tanaman.
Biaya masuk ke Agrowisata Jamkis Land Garden dikenakan Rp5 ribu per orang. Lokasi ini menyediakan berbagai fasilitas seperti gazebo, tempat bermain anak, kolam renang, dan wahana agrowisata. (*/fet)