FOKUSETAM.COM, SAMARINDA- Wali Kota Samarinda Andi Harun memimpin audiensi penting mengenai Samarinda Crisis Center 112 yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jumat (20/09/2024). Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Samarinda dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait, termasuk BPKAD, PUPR, DAMKAR, BPBD, dan DISKOMINFO.
Dalam audiensi tersebut, Andi Harun menekankan betapa krusialnya peran Command Center sebagai pusat kendali operasional yang bertugas untuk koordinasi dan pemantauan berbagai aspek penting di kota. Khususnya seperti keamanan publik, penanganan kecelakaan, kemacetan lalu lintas, serta penyediaan layanan darurat.
“Fungsi utama dari Command Center adalah untuk menerima informasi dengan akurat dan melakukan monitoring. Ini sangat penting agar kami dapat bertindak sebagai pusat komando dalam kondisi darurat,” kata Andi Harun.
Dia juga menambahkan bahwa Command Center dapat bertransformasi menjadi Crisis Center, yang akan berfungsi sebagai pusat pengambilan keputusan dalam situasi darurat.
Salah satu topik yang menjadi perhatian utama dalam audiensi ini adalah rencana pembangunan gedung Command Center yang direncanakan akan dibangun di lahan dekat Jembatan Mahakam. Andi Harun mengusulkan adanya revisi terhadap ukuran gedung tersebut, dengan tujuan agar lebih efisien.
“Saya rasa luas lahan bisa dihitung ulang, sehingga gedung tidak perlu terlalu besar dengan banyak ruangan. Untuk gambar gedung, saya sudah setuju, namun lebih baik dibuat lebih sederhana,” ujar Andi Harun.
PENTINGNYA SINERGI DAN KOLABORASI
Dirinya turut mengingatkan pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaan gedung Command Center nantinya. Gedung tersebut akan dikelola oleh tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Damkar, dan Kesehatan.
“Kerja sama ini sangat penting untuk memastikan bahwa pusat kendali ini dapat berfungsi optimal dalam menghadapi berbagai situasi darurat,” tambahnya.
Selain membahas aspek fisik dari pembangunan, Andi Harun juga menyoroti pentingnya membangun sistem komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat.
“Kami perlu memastikan bahwa semua instansi dapat berkomunikasi dengan baik dan cepat, terutama dalam situasi darurat. Informasi yang tepat waktu dan akurat adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kerugian lebih lanjut,” ujarnya.
Audiensi ini juga menjadi platform untuk mendiskusikan strategi operasional dan teknis dalam pembangunan Samarinda Crisis Center 112. Andi Harun berharap pusat kendali ini akan memperkuat komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam meningkatkan pelayanan publik dan keamanan bagi warga.
“Kami berkomitmen untuk membangun sistem yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi kota kita di masa depan,” pungkasnya. (*/fet)