Menteri KKP Pastikan Implementasi Lima Program Ekonomi Biru
Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya untuk mempercepat implementasi ekonomi biru. (Foto: Humas KKP)

Menteri KKP Pastikan Implementasi Lima Program Ekonomi Biru

FOKUSETAM.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan bahwa ia akan tancap gas untuk mengimplementasikan lima program ekonomi biru pada periode kedua kepemimpinannya. Dengan demikian, ia mendukung visi-misi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Setelah kembali dipercaya, Trenggono akan mengurus sektor kelautan dan perikanan dalam Kabinet Merah Putih yang pengesahannya oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 21 Oktober 2024 lalu.

“Alhamdulillah, saya mendapat kepercayaan kembali. Mudah-mudahan ini tidak sulit. Jika kita umpamakan mau balapan, kita sudah start engine, sekarang tinggal melaju untuk mencapai cita-cita,” ujar  Trenggono, Kamis (24/10/2024).

Ekonomi biru telah menjadi bagian dari misi Astacita usungan pemerintah Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, pemerintah ingin memperkuat sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Selanjutnya, sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Trenggono memaparkan bahwa implementasi program ekonomi biru meliputi beberapa hal. Pertama, perluasan kawasan konservasi laut. Kedua, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur. Ketiga, pembangunan budidaya berkelanjutan pada pesisir, laut, dan darat.

Selain itu, ia juga menyebut pengawasan dan pengendalian pesisir serta pulau-pulau kecil, serta penanganan sampah plastik pada laut melalui gerakan partisipasi nelayan Bulan Cinta Laut.

PROGRAM SUDAH BERJALAN

Sebagian program ekonomi biru tersebut sudah berjalan pada periode pertama kepemimpinannya. Antara lain, ia melakukan pembangunan model penangkapan ikan terukur, model budidaya udang, rumput laut, dan lobster. Selain itu, ia juga menata hasil sedimentasi dan meluncurkan program Bulan Cinta Laut.

Tak hanya itu, penyusunan Ocean Big Data juga berfungsi sebagai instrumen digital untuk mengawasi serta mengukur dampak dan manfaat semua kegiatan pada ruang laut.

“Indonesia harus bisa jadi juara pada sektor perikanan sebagai kontribusi kita untuk ketahanan pangan. Perikanan Alhamdulillah sudah surplus, tetapi kita harus akui bahwa kita belum hebat,” terangnya.

Pada periode kedua, Trenggono memastikan bahwa program kerja yang sudah berjalan akan mendapat penguatan dengan program lainnya. Misalnya, pembangunan tambak udang modern seluas 2.000 hektare di Waingapu, pengembangan budidaya tuna di Papua, hilirisasi rumput laut, dan peningkatan kualitas mutu hasil perikanan. Selain itu, ia juga mengusulkan program-program terkait pemeliharaan kawasan konservasi laut.

“Kapal harus melaju cepat karena banyak masyarakat Indonesia yang ada dalam kapal yang harus kita perjuangkan hidupnya,” pungkas Trenggono. (*/fet)

Tinggalkan Balasan

Copyright © 2025 Fokus Etam

REDAKSI

CUSTOMER SERVICE

  • Search
  • Terms
  • Advanced
  • Contact Us
  • RSS
  • Help & FAQs

FOLLOW KAMI

ABOUT

Fokus Etam menyajikan beragam informasi yang faktual dan terpercaya.

Copyright fokusetam.com© All rights reserved |

Theme by Fokus Etam 2024