Dekat Lagi dengan Presiden, Gus Miftah Doakan Prabowo
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 21 Jul 2025

Gus Miftah kembali hadir di dekat Presiden Prabowo dan memimpin doa dalam peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten, seraya sampaikan pesan kerukunan. (Istimewa)
FOKUSETAM.COM, JAKARTA – Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah kembali tampil dekat Presiden Prabowo Subianto. Sosok Gus Miftah bukanlah wajah baru dalam lingkaran Prabowo.
Melansir IDN Times, Gus Miftah pernah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Ia kemudian mengundurkan diri karena tersandung kasus penghinaan terhadap seorang penjual es saat sebuah acara keagamaan.
Kini, Gus Miftah kembali menemani Presiden Prabowo dalam acara peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Klaten, Jawa Tengah. Ia duduk hanya beberapa meter dari Prabowo dan pembawa acara memanggilnya untuk naik ke atas panggung.
Gus Miftah pun membacakan doa dalam acara tersebut. Sebelum naik ke panggung, ia membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Prabowo.
Setelah menaiki tangga satu per satu, Gus Miftah berdiri atas panggung dan memanjatkan doa untuk kesehatan Presiden Prabowo.
“Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, semoga bapak sehat,” ucapnya.
GUS MIFTAH CERITAKAN PERISTIWA SUKU BADUI
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah menjelaskan syarat agar doa mendapat kabul dari Allah SWT. Ia kemudian mengisahkan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan seorang badui.
Saat itu, badui tersebut kencing pada sudut masjid. Para sahabat marah, tetapi Nabi Muhammad SAW justru menanggapi dengan tenang dan meminta agar membersihkan bekas kencing tersebut.
“Nabi Muhammad mengatakan, ‘sudah, kencingnya bersihkan saja’,” kata Gus Miftah.
Ia melanjutkan cerita bahwa badui itu lalu berdoa agar Allah SWT hanya mencurahkan rahmat kepadanya dan Nabi Muhammad. Namun, Nabi Muhammad SAW justru menegur doa tersebut karena semua orang berhak mendapatkan rahmat Allah.
“Badui ini kencing, nabi tidak marah. Tapi ketika badui berdoa seperti itu, nabi marah. Kita tidak boleh merasa punya kebenaran tunggal. Semua orang berhak mendapat rahmat Allah SWT,” tegas Gus Miftah.
Lebih lanjut, Gus Miftah menekankan bahwa rahmat Allah untuk Indonesia seharusnya mencakup seluruh warganya. Ia menilai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan salah satu upaya Presiden Prabowo untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
- Penulis: Redaksi