Kemenhub Prioritaskan Transportasi 3TP dan Keselamatan
- account_circle Medina Himada
- calendar_month 10 jam yang lalu

Menhub Dudy tegaskan prioritas transportasi di wilayah 3TP dan penanganan ODOL, serta usulkan tambahan anggaran Rp13,25 triliun untuk modernisasi sistem. (Istimewa)
FOKUSETAM.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memprioritaskan keselamatan dan layanan keperintisan pada wilayah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP).
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyampaikan bahwa Kemenhub telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk mendukung aksesibilitas nasional serta menjamin layanan transportasi yang profesional dan berkelanjutan.
“Rute-rute perintis masih membutuhkan dukungan pemerintah karena secara ekonomi belum memadai. Kami juga melakukan revitalisasi pelabuhan dan bandara yang daya dukungnya menurun, agar tetap dapat digunakan melalui perbaikan-perbaikan,” ujar Dudy, Kamis (10/7/2025).
Untuk menunjang fasilitas keamanan dan keselamatan transportasi serta layanan keperintisan tersebut, Kemenhub mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp13,25 triliun. Usulan ini menjadikan total pagu anggaran 2026 sebesar Rp37,66 triliun atau 77,02 persen dari kebutuhan ideal sebesar Rp48,88 triliun.
“Kami berupaya agar tidak ketinggalan zaman dalam memperbarui sistem transportasi. Meski anggaran terbatas, kami tetap mengutamakan hal-hal krusial seperti navigasi dan modernisasi untuk menjamin keselamatan dan keamanan,” jelasnya.
Dudy juga menyoroti isu keselamatan jalan, terutama terkait truk over dimension over loading (ODOL). Ia menekankan pentingnya penanganan segera agar tidak menimbulkan korban jiwa. Kemenhub kini aktif berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas dan Jasa Marga terkait sosialisasi serta pemasangan perangkat Weight In Motion (WIM) dan integrasi data.
“Kami peduli terhadap sopir, baik dari sisi keselamatan maupun kesejahteraan. Jadi, sopir tidak perlu khawatir. Penegakan hukum akan menelusuri siapa pihak yang menginisiasi perubahan dimensi kendaraan. Korlantas akan menyelidiki hingga ke akar masalah,” ujar Dudy.
Terkait kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya pada Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, Rabu (2/7), Dudy mengungkapkan bahwa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperpanjang masa operasi pencarian selama tiga hari.
“Kami memohon doa dari masyarakat Indonesia. Kami terus berupaya maksimal untuk menemukan korban. Setiap insiden menjadi bahan evaluasi kami. Modifikasi kapal harus memenuhi syarat dan penilaian dari lembaga independen, yakni Biro Klasifikasi Indonesia. Mereka yang menentukan kelayakan kapal dan kebijakan modifikasi,” tegasnya.
- Penulis: Medina Himada
- Editor: Astvat Ereta